Ikadi Online:
Seorang penyiar Amerika, Niel Cavuto, melakukan wawancara dengan Rabbi
(pendeta) Yahudi bernama Yisroel Weiss yang merupakan anggota kelompok
Yahudi Bersatu Anti-Zionisme. Disiarkan oleh saluran televisi Amerika
Fox News. Talk show ini – menurut para pengamat – adalah talk show
terpenting yang diadakan sebuah saluruan televisi, dikarenakan dua
sebab:
Yang pertama: Siaran talk show
ini memuat seruan dari seorang rabbi yahudi yang dengan tegas menyerukan
pembubaran Negara Zionis; karena, menurutnya, pendirian negara itu
adalah hal yang diharamkan dalam Taurat, dan juga karena keberadaan
negara itu merusak segala hal (semua orang), termasuk Yahudi sendiri.
Yang kedua: Siaran talk show ini ditayangkan oleh televisi Fox News, yang terkenal paling anti terhadap Islam.
Karena
itu, talk show ini merupakan persaksian penting dan berbobot, dari
ahlinya sendiri. Baik yang diwawancarai, maupun saluran telavisi yang
menyiarkannya, keduanya tidak berpihak kepada orang-orang Palestina
ataupun orang-orang Islam.
Inilah rincian wawancara tersebut:
Yisroel Weiss (YW):
Sesungguhnya pendirian Negara Israel meneriakan secara jelas dan
eksplisit, KEBOHONGAN SETAN yang telah menipu orang-orang yang berniat
baik di dunia ini, dan meyakinkan mereka dengan hal yang jahat serta
menyebalkan, yang disebut dengan: Negara Yahudi.
Kemudian dia
menambahkan, "bahwa (adanya doktrin, red) Negara Israel segalanya bagi
manusia, baik Yahudi maupun bukan Yahudi". Namun sebenarnya, Pandangan
ini telah menjadi kesepakatan sejak seratus tahun yang lalu. Yaitu sejak
berdirinya Gerakan Zionisme, dengan merubah Agama Yahudi, dari Agama
Ruhani, manjadi bentuk fisik yang memiliki tujuan rasialis, demi
mendapatkan sepotong tanah. Dan seluruh referensi mengatakan, bahwa hal
ini bertentangan dengan ajaran Agama Yahudi, dan diharamkan mutlak dalam
Taurat, karena kita terusir karena perintah Allah!
Cavuto:
Apa yang mengahalangi agar kalian memiliki negara? Apa yang menjadi
halangan kalian memiliki negeri dimana kalian berafiliasi? Apa yang
menghalangi kalian memiliki pemerintahan?
YW:
Kami diharuskan tidak memiliki negara. Kami wajib hidup di antara semua
bangsa, sebagaimana Bangsa Yahudi telah jalani selama lebih dari dua
ribu tahun, sebagai penduduk yang tulus, menyembah Allah, dan bersifat
penyayang!
Kebalikan dari yang diyakini orang, bahwa perang ini
(Perang Lebanon-Israel, red) bukanlah perang agama. Kami, dulu tinggal
bersama komunitas muslim dan Arab tanpa perlu ada pengawasan dari PBB
terhadap HAM.
Cavuto: Perkenankan saya bertanya
tentang hal ini wahai Rabbi, Apakah kehidupan Bangsa Yahudi dahulu lebih
baik, sebelum berdirinya Negara Israel?
YW: Ya.
100% Lebih baik! Di Palestina, kita memiliki sertifikat komunitas Yahudi
yang hidup disana. Seperti komunitas-komunitas lain yang hidup di
berbagai tempat. Mereka dahulu hidup harmonis. Dan mereka meminta PBB
untuk mengakui hal itu, sebagaimana ditunjukan oleh dokumen-dokumen yang
ada pada kami. Dimana salah seorang pendeta besar Yahudi berkata, “Kami
tidak ingin Negara Yahudi.” Ketika diputuskan pendirian Negara Israel,
maka dilupakanlah penduduk negeri itu, baik Muslimin, Nasrani ataupun
Yahudi.
Cavuto: Bagaimanapun juga, kalian tidak
memiliki tanah air, tetapi kalian dahulu orang-orang asing yang
menghadapi penindasan dan pembunuhan selama millennium yang lalu,
khususnya 50 atau 60 tahun yang lalu?
YW: Ada
pembunuhan, karena gerakan anti-semit, tapi ada hal lain. Ketika anda
memancing permusuhan anda menciptakan gerakan anti-semit lewat Gerakan
Zionisme. Dengan kata lain, bahwa hal ini tidak terjadi begitu saja,
tanpa sebab. Sehingga anda mengetuk pintu tetangga, lalu mengajak mereka
untuk memusuhi Bangsa Semit.
Cavuto: Anda seorang Yahudi Ortodox, sepengetahuan saya. Nah, apa pandangan Yahudi konservatif terhadap hal ini?
YW:
Pandangan yang dominan di kalangan Yahudi adalah, bahwa BENAR kita
harus tidak memiliki negara. Tetapi negara telah berdiri, namun opini
yang dibuat Zionisme mengatakan, bahwa orang-orang Arab ingin
melemparkan setiap Yahudi ke laut, dan ada kedengkian yang tersembunyi
terhadap Yahudi. Nah, opini tersebut membuat mereka bisa meyakinkan
banyak orang Yahudi. Dan itu yang membuat mereka takut kembali ke negeri
itu.
Cavuto: Baik, anda tidak mingkin
menyalahkan mereka. Itu benar. Maksud saya seperti Presiden Iran, yang
mengatakan bahwa holocaust tidak pernah terjadi sama sekali. Kalau bisa,
dia akan hancurkan Israel dan seluruh orang Yahudi?!
YW: Ini adalah kebohongan yang nyata! Di Iran ada komunitas Yahudi, dan dia tidak membunuh mereka ketika ada kesempatan.
Cavuto: Jadi anda tidak menangkap bahwa perkataannya bermakna, dia akan membunuh orang-orang Yahudi.
YW:
Dia hanya ingin membubarkan entitas politiknya. Kenyataannya, kami
sekelompok Yahudi pergi mengunjungi Iran tahun lalu. Kami diterima oleh
para pemimpin Iran. Kami bertemu dengan Wakil Presiden, karena Presiden
Iran sedang ke Venezuela ketika itu. Kami juga bertemu dengan
pemimpin-pemimpin agama. Dan mereka semua menjelaskan secara gamblang,
bahwa mereka tidak dalam permusuhan dengan Yahudi.
Cavuto: Jadi, anda berpandapat bahwa selama Negara Israel ada, dia (berdirinya Negara Israel, red) tidak akan mendatangkan kebaikan?
YW: Orang yahudi menderita. Orang Palestina menderita. Kami berdoa, agar Negara Yahudi bubar secara damai.
Cavuto: Sungguh mengejutkan, Pak Pendeta, ini pandangan yang jarang kita dengar!
YW: Wawancara ini harus DISIARKAN ke seluruh dunia, secepat mungkin! Dan itu ada di hadapan anda.
0 komentar:
Posting Komentar
pendapat agan skalian