Revolusi Mesir diwarnai Sabotase

DEMONSTRAN BERTAHAN: Aparat keamanan berjaga-jaga di dekat ribuan demonstran yang sedang berdoa menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur di lapangan Tahrir Kairo kemarin. Para demonstran tetap berada di kawasan itu setelah aksi hari Jumat yang diikuti jutaan warga Mesir.

KAIRO(SINDO) – Aksi sabotase mewarnai agenda revolusi Mesir yang memasuki hari ke-12. Pipa gas yang menghubungkan Semenanjung Sinai Utara di Mesir dan Israel kemarin meledak.

Televisi milik Pemerintah Mesir dengan mengutip pernyataan seorang pejabat menyatakan situasi saat ini sangat berbahaya dan ledakan akan terus berlanjut dari satu titik ke titik lain sepanjang pipa gas tersebut.Peledakan itu sebagai operasi teroris berskala besar. Sumber militer memaparkan, tentara Mesir telah berada di lokasi kejadian. “Militer dan aparat berusaha keras untuk mendekati sumber ledakan dan mencoba mengendalikan api,”kata sumber tersebut. Pejabat lokal Gaber al-Araby mengatakan, militer melakukan tindakan untuk mencegah kebakaran meluas. “Kami belum memiliki laporan tentang bagaimana peristiwa itu terjadi,”katanya.

Sementara radio Israel yang mengutip pernyataan seorang pejabat Mesir mengatakan serangan itu dilakukan kemarin pagi dengan menggunakan sejumlah kecil bahan peledak yang menimbulkan kerusakan ringan.Kebakaran itu hanya berlangsung tiga jam dan telah dikendalikan, sementara pasokan gas ke Israel dan Yordania terhenti. Mesir memang dikenal sebagai pengekspor gas menggunakan jaringan pipa ke Israel,Yordania,dan negara lain. Jaringan pipa yang diserang itu mengalirkan gas ke Israel dan Yordania. Israel mengimpor 40% pasokan gasnya dari Mesir sesuai dengan kesepakatan yang dibangun dengan dasar Pakta Perdamaian 1979.

Belum jelas apakah serangan itu ada kaitannya dengan protesprotes terhadap Presiden Hosni Mubarak yang kini memasuki hari ke-12.Kelompok analisis intelijen SITE yang memonitor Al-Qaeda dan situs Islam radikal lainnya memaparkan beberapa kelompok gerilyawan Islam menyarankan agar menyerang jaringan pipa gas ke Israel. Satu kelompok Badui yang bersenjata pada Juni lalu mengancam akan menyerang pipa saluran itu. Menurut pejabat keamanan, ancaman tersebut membuat pihak keamanan Mesir meningkatkan keamanan sekitar pipa saluran dan terminal itu. Sementara itu, dari lapangan Tahrir, ribuan demonstran masih tetap bertahan di hari ke-12 demonstrasi menuntut Mubarak mundur. Al-Jazeera melaporkan 10.000 orang berkumpul di lapangan tersebut.

Aparat keamanan menjaga ketat karena tidak ingin terjadi kerusuhan antara kelompok propemerintah dan antipemerintah. Berdasarkan hasil analisis Bank Credit Agricole, kerusuhan Mesir yang telah berlangsung lebih dari satu pekan itu ternyata menimbulkan kerugian sekitar USD310 juta atau sekitar Rp3 triliun per hari. Para ekonom di Bank Credit Agricole juga melakukan revisi dalam perhitungan pertumbuhan Mesir tahun ini, dari 5,3% menjadi 3,7%. Credit Agricole mengatakan, kerusuhan bisa membuat uang mulai mengalir ke luar negeri. Laporan Credit Agricole juga menyebutkan ketidakpastian politik dan kekerasan memiliki dampak yang merusak terhadap pendapatan dari sektor pariwisata. Mubarak kemarin menggelar rapat dengan para menteri untuk menghidupkan kembali perekonomian yang dilanda gelombang protes antipemerintah.

Dia pun memerintahkan bank dan pasar saham untuk kembali beroperasi pada hari Senin (besok). Organisasi HAM Amnesty International meminta agar pemerintah membebaskan para demonstran yang ditahan. Jumlah orang yang ditahan di Mesir mencapai puluhan sejak demonstrasi antipemerintah berlangsung. Diperkirakan mereka berada di kamp 75 milik polisi militer di Manshiyet el- Bakri di luar Kairo dan tidak dapat berkomunikasi dengan pihak luar. Sebelumnya Amnesty International menyebutkan, dua stafnya merupakan bagian dari lima aktivis HAM dan jurnalis yang dibebaskan oleh polisi militer Mesir setelah ditahan selama dua hari. “Kami sangat menyambut baik pembebasan staf kami dan orang-orang yang ditahan,” kata Sekjen Amnesty International Salil Shetty.

Sementara itu, kekerasan terhadap wartawan masih terjadi di Mesir. Otoritas Mesir menangkap Kepala Biro Al-Jazeera dan seorang wartawannya di Kairo. “Petugas keamanan Mesir telah menahan Kepala Biro Al-Jazeera di Kairo Abdel Fattah Fayed dan wartawan Ahmed Yousef,” demikian keterangan pers Al-Jazeera.Penangkapan itu terjadi sehari setelah Al- Jazeeramenyebutkan kantor di ibu kota Mesir dibakar dan situsnya dibobol hacker.

Obama Tekan Mubarak untuk Mundur

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin menyatakan secara implisit keinginannya agar Mubarak mengundurkan diri secepatnya. “Lebih membanggakan disebut patriot dengan mendengarkan keputusan rakyat dan mengambil keputusan yang tepat,” kata Obama. “Saya percaya bahwa Presiden Mubarak peduli terhadap negaranya. Dia angkuh, tetapi dia adalah seorang patriot,” imbuhnya. Obama meminta Mubarak untuk mendengarkan apa yang disuarakan rakyat Mesir dan mengambil langkah ke depan dengan baik.Obama memang tidak dengan jelas meminta Mubarak untuk mundur secepatnya.

Tak bisa dimungkiri bahwa Gedung Putih sangat halus menekan Mubarak.Obama pun memainkan retorika kelas tinggi untuk mendorong Mubarak mundur.Tapi, sepertinya,Mubarak tetap tuli dan mengabaikan saran Obama. “Pertanyaan kunci yang harus ia tanyakan kepada dirinya sendiri adalah ‘Bagaimana saya meninggalkan warisan di mana Mesir mampu melewati periode transformatif ini’,”kata Obama. Washington telah menyusun sejumlah skenario dengan politisi Mesir di Kairo.Skenario yang disepakati adalah meminta pengunduran diri Mubarak.

Harian The New York Times melaporkan,Washington telah mengajukan skenario kepada Omar Suleiman, veteran kepala intelijen Mubarak dan sekarang wakil presiden, untuk memimpin pemerintah transisi. (AFP/Rtr/Al Jazeera/ BBC/andika hm)

0 komentar:

Posting Komentar

pendapat agan skalian

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Berita terbaru

 

Visitors

free counters

Pengikut

About Me

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
seorang anjing gila yang berharap menjadi raja hutan

Ulgan-Isme Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template